1-"Kamu makin cantik"

Sumber: Merdeka.com

Ah, sudah lama kita tidak bersua. Kamu makin cantik saja :).

********

Tulisan ini untukmu. Jangan ragu, ya, untukmu. Setelah lama tidak bertatap muka, senyummu makin manis. Aku harap kamu jangan membaca tulisan ini dulu, sampai datang sebagai kado di hari pernikahanmu, boleh denganku, ataupun yang lain. Entah, biar takdir yang menentukan. Aku janji akan selalu menulis tentangmu. Biar nanti jadi buku gitu, hehe.

********

Malang.

Aku sebenarnya tidak yakin pergi ke Malang kala itu. Tapi, entahlah, takdir yang menuntunku untuk bisa bersua denganmu. Kamu masih seperti dulu, tidak banyak yang berubah. Hanya saja, senyummu terlihat lebih manis dari yang dulu aku ingat. Mungkin saking lamanya kita tidak saling bertatap muka.

Aku menikmati pertemuan kita. Saling bertukar tawa kecil, bercerita apa yang sudah dilalui masing-masing. Kamu bercerita bagaimana dulu bisa suka kopi, kaderisasi di salah satu ormek besar, tentang debat, momen momen diskusi, apapun. Tapi aku hanya mengeluarakn sepatah dua patah kata.Aku sengaja. Kalau kala itu kamu menilai aku tidak pandai bercerita, aku kira itu salah. Aku Memendekkan kata, bercerita seadanya, agar kamu lebih leluasa bercerita. Dan biarlah aku menjadi pendengar setia cerita ceritamu. Karena aku menikmatinya.

Aku menikmatinya :).

Ah, kamu makin cantik saja.  

Pertemuan kita diakhiri dengan sesi foto. Sesi yang seingatku baru pertama kali ada di pertemuan kita. Sejujurnya, aku kurang suka. Aku lebih suka foto kita tercetak di imaji masing-masing, terpampang di dinding hati, atau kalau terlalu alay, biarlah foto itu hidup diantara bayang bayang imajinasi, bukan di layar kaca handphone kita. Sudahlah, toh itu yang kamu minta. Apasih yang nggak buat kamu.

Sungguh pertemuan yang singkat. Tapi apalah arti kata lama kalau hanya dalam diam? Pertemuan kita kali ini membuatku senang. Singkat tapi padat. Walau masih ada HP diaintara kita, tapi tidak apa-apa, aku tau kalau itu pesan penting.

********

Dasar tembem. Kamu harus tangung jawab:).

Sekarang memori-memori lama setelah kita bertemu lagi kala itu, kembali. Pun perasaan itu. Sudah kupendam dalam-dalam, sudah dibantu melupakan dengan tugas seabrek anak teknik, tapi tetap saja. Terlanjur bersemi. Mekar, tapi belum sempurna. Aku harap jangan sampai sempurna. Terlalu sulit jika ingin menguncupkannya lagi. Sudahlah, intinya:

Baik baik ya disana :).