dari Saya untuk Indonesia

source: google gambar

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menyediakan pasokan listrik bagi seluruh pulaunya. Dalam data nasional, rasio elektrifikasi sudah mencapai 97,13% persen. Meskipun persentasenya besar, bagi Negara yang notabenenya penyedia energi yang banyak, terhitung masih kurang.

Salah satu kendala penyediaan listrik ini adalah banyaknya pulau di Indonesia. Biaya modal listrik yang dikeluarkan PLN di Jawa, jauh lebih murah dibandingkan dengan modal PLN di Papua, karena masalah distribusi, sumber daya manusia, dan lain lain. Padahal, sumber daya alam di Papua sangat melimpah untuk dijadikan sumber listrik. Bahkan, daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan masih ada yang listriknya berasal dari Negara tetangga, Malaysia.

Di daerah asal saya sendiri, Kalimantan selatan, masih ada beberapa titik yang memang belum teraliri listrik dari PLN. Desa Belangian salah satunya. Hanya membutuhkan beberapa waktu kesana naik kelotok (transportasi air) dari pelabuhan yang juga satu kawasan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Padahal, perjalanan ke desa Belangian merupakan objek wisata tersembunyi di Kalimantan Selatan. Pemandangan alam khas sungai dengan samping kanan kiri pegunungan membuatnya begitu indah. Namun sayang, desa ini masih belum teraliri listrik dari pemerintah. Hanya generator yang dihidupkan saat malam hari yang dapat menerangi seluruh perkampungan.

Dalam hal ini saya sebagai mahasiswa, akan mengambil peran dalam memberikan penerangan penuh 24 jam di desa Belangian, dengan membangun pembangkit listrik yang lebih murah, hemat, dan ramah lingkungan, dibandingkan dengan generator berbahan bakar bensin yang sudah ada. Saya harap hal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat kampung yang hanya karena kendala distribusi, tidak bisa menikmati listrik dari pemerintah.